RESENSI REALISME
FOTOREALISME
Chasing the Light by Matt Molloy
Details Photo
Camera : Canon Eos 60d
Lens : Tamron 10-24
Focal Length : 10mm
Shutter Speed : 1/160 S
Aperture : F/8
Iso/Film : 100
Category : Landscapes
Uploaded : 7 Months Ago
Taken : July 3, 2014
Matt molloy merupakan seorang fotografer ternama yang mempunyai banyak
karya foto, kebanyakan dari hasil fotonya adalah foto dari pemandangan (scenery)
dan juga banyak hasil fotonya dipadukan dengan ratusan foto lainnya dan
digabungkan menjadi satu gambar sehingga menampilkan pemandangan langit yang
terlihat seakan dilukis dengan kuas seperti halnya foto hasil karyanya yang
berjudul A Puddle Pink Paint, colorful cloud collision dll.
Foto diatas (Catching The Light) yang terdapat pada 500px (salah satu
komunitas fotografer) merupakan salah satu foto hasil karya dari matt molloy
dengan memperhatikan aspek keindahan dan keseimbangan. Dapat dilihat bahwa sang
fotografer mengambil foto pemandangan tersebut dari sebuah jalan bertaman
disebelah danau, dimana jalan tersebut diposisikan tepat ditengah rerumputan dan
kamera diarahkan ke arah matahari yang sedang tenggelam, sehingga foto yang
dihasilkan seakan mempunyai efek backlight dan menampilkan fokus yang kuat pada
jalan dan cahaya dari langit yang
berwarna orange matahari yang sedang tenggelam. Sedangkan taman-taman dan danau
di samping jalan tersebut tampak gelap. Terlihat juga bahwa jalan tersebut
bermuara ke cahaya matahari yang tenggelam. Jadi, dari foto pemandangan
tersebut dapat dimengerti kenapa sang fotografer menamakan foto tersebut dengan
judul “Chasing The light”.
ANIMASI / FILM
ANIMASI
Toy Story 3
Film ini menceritakan
tentang maianan yang dapat hidup dan menyayangi pemiliknya.
Judul : Toy
Story 3
Pengembang : Disney ( Pixar
Studio)
Jenis Animasi :
Animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imegery)
Cara Pembuatan Film :
Film ini dibuat menggunakan perangkat keras dan software
tertentu khusus membuat film animasi yang tidak sederhana. Berdasarkan video
yang telah kami amati, animator Toy Story 3 meminta manusia secara real untuk
bergerak sesuai gerakan objek yang akan dibuat, hal ini dilakukan agar gerakan
yang dihasilkan sesuai dengan kenyataannya, contohnya adalah gerakan yang
digunakan pada objek Barbie. Sedangkan untuk membuat efek pada boneka di film
tersebut, animator menggunakan boneka asli yang digerakan atau ditekan sesuai
dengan yang diinginkan oleh animator.
Making Animation Part 1
Tokoh Woody dalam
"Toy Story" terdiri dari 700 variabel animasi dengan 100 variabelnya
sendiri untuk wajahnya saja. jadi, tidak heran berbagai ekspresi wajah seperti
tertawa, terkejut, dan sedih bisa dibuat dengan mempermainkan 100 variabel tadi.
Sekumpulan variabel
dengan nilai yang berubah pada setiap frame yang ditampilkan
berurutan menjadi kontrol pergerakan figure-figur tersebut. Hebatnya, animator
"Toy Strory" mengendalikan variabel-variabel animasinya secara
manual.
Jika semua gerakan yang diinginkan terpenuhi, maka animator
akan menuangkan gerakan-gerakan tersebut kedalam layer. Hal pertama yang dilakukan
adalah membuat objek satu persatu, menambahkan gerakan, efek cahaya, dan efek
lain yang mendukung animasi tersebut.
Jika dilihat dari
ukurannya, satu frame CGI untuk film biasanya dibuat berukuran 1,4-6
megapixel. Seperti "Toy Story" berukuran 1536 x 922 (1,42 megapixel).
Bayangkan saja, ternyata waktu yang dibutuhkan untuk rendering tiap frame kira-kira
2-3 jam, bahkan bisa 10 kali lebih lama untuk menceiptakan adegan yang sangat
kompleks. Meskipun kecepatan CPU makin tinggi, tidak banyak mengubah waktu yang
dibutuhkan karena mereka akan membuat adegan yang lebih kompleks lagi untuk
hasil yang lebih bagus. Meskipun demikian, dengan peningkatan eksponensial CPU,
teknologi CGI juga makin potensial ke depan.
Making Animation Part 2
Setelah semua objek dan efek selesai ditambahkan, animator
akan menambahkan efek suara sesuai dengan tokoh yang ada, seperti Woody, Buzz
Lightyear, Dinasaurus dan tokoh lainnya, agar dapat dinikmati penonton.
Animator atau produser akan menyeleksi para pengisi suara yang cocok dengan tokoh Toy Story. Karena film
ini memasuki priode ketiga, maka para animator atau produser menggunakan
pengisi suara yang sama pada film sebelumnya. Caranya yaitu pengisi suara
diminta berdiri didepan layar dan membacakan kalimat setiap tokoh, untuk
mempermudah dalam proses pengisian suara, dubber
akan disandingkan dengan lawan mainnya di film tersebut. Para dubber membacakan dengan intonasi yang
seharusnya, jika kurang menghayati, mereka akan diminta untuk diulang pada
bagian yang kurang tersebut oleh sutradara atau penanggung jawab dubbing. Selama dubber mengisikan suara, akan direkam oleh alat perekam yang mereka
gunakan.
Dubbing Toy Story 3
Jika semua komponen utama maupun pendukung, animator akan merender animasi yang telah dibuat hingga terbentuk satu kesatuan animasi yang solid, dan
jadilah animasi Toy Story 3 yang dapat kita nikmati.
VIDEO
GAME/VR
Proses Dibalik Produksi Game FIFA 14
Untuk melihat lebih lanjut mengenai resensi video game FIFA 14, silahkan buka link dibawah ini :
Credit by :
- Aviv Arifian Darmanto
- Devy Putri Pupitasari
- Eka Mahlida
- Eric Ashardi Utama
- Muhammad Valdie Arsanur
3IA01