Minggu, 11 November 2012

SESAMA UMAT BERAGAMA HARUS RUKUN




Jika berbicara mengenai ketidakharmonisan antar beragama mungkin jarang terjadi di Indonesia, namun bukan berarti di Indonesia tidak pernah terjadi hal demikian. Hal itu mungkin karena ada provokator yang tidak menyukai keharmonisan Indonesia yang dikenal negara yang multi agama yang toleran.

Faktanya ada lima agama yang diakui di Indonesia, antara lain : Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan Konghuchu. Namun hingga saat ini Indonesia masih menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan antar umat beragama sehingga toleransi antara umat beragama di Indonesia tetap terjalin.

Beberapa waktu lalu, saya membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa Indonesia menurut beberapa orang liberal adalah negara yang intoleran. Menurut saya, mereka sangat tidak objektif dalam menilai Negara Indonesia. Ada berbagai macam fakta yang bertolak belakang dengan pernyataan itu.

Kita mulai dari soal pertambahan jumlah rumah ibadah (1997-2004). Gereja Katholik dari 4.934 menjadi 12.473 (153 %), Gereja Protestan dari 18. 877 menjadi 43. 909 (131 %), Wihara dari 1.523 menjadi 7. 129 (368 %), Pura Hindu dari 4. 247 menjadi 24. 431 (475,25 %) sementara Masjid dari 392. 044 menjadi 643,843 (64 %) (Sumber Republika 4 Juni 2012) . Ini dari segi pertambahan jumah rumah ibadah.

Ditambah lagi hari-hari besar umat beragama lain pun tetap dicantumkan dalam kalender dan dijadikan hari libur nasional. Belum lagi ada masjid yang bersebelahan dengan geraja, dan kedua tempat peribahan itu saling tolong menolong dalam hal penempatan kendaraan jika slah satu tempat peribadatan tersebut penuh, toleransi dalam hal waktu peribahan dan lain-lain.

Kenapa? Kenapa antar umat beragama harus saling berselisih?
Bukankah setiap manusia bersaudara?
Bukankah kita saling membutuhkan satu sama lain?
Namun mengapa masih terdengar suara sumbang yang berserukan bahwa diantara umat beragama berseteru?

Pertanyaan itu yang ada di benak saya saat ini.. mungkin dibenak Anda juga demikian.
Jika pertanyaannya adalah “Mengapa terjadi perselisihan anatar umat bergama?”. Menurut saya jawabannya dibagi menjadi 2 faktor, yaitu internal dan ekternal.

Faktor Internal adalah faktor yang dipengaruhi dari dalam diri seseorang.
Faktor internal yang melatarbelakangi ketidakharmonisan antar umat beragama adalah :
  1. Merasa dirinya paling benar. Orang yang merasa dirinya paling benar, akan merasa bahwa agama yang mereka anut adalah agama yang paling benar dan sesuai dengan anjuran Tuhan, sedangkan agama yang lainnya menyimpang dari ajaran Tuhan mereka. Sehingga terkadang mereka menjatuhkan atau melecehkan agama yang berbeda dengan yang mereka anut.
  2. Kurang adanya jiwa yang tolerir terhadap perbedaan. Hal ini berkaitan dengan faktor yang pertama. Biasanya orang yang kurang memiliki jiwa tolerir akan sulit untukn menerima adanya perbedaan dalam dirinya.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang dipengaruhi dari luar diri seseorang.
Faktor eksternal yang melatarbelakangi ketidakharmonisan antar umat beragama adalah :
  1. Faktor Lingkungan, biasanya jika seseorang yang berada dalam lingkungan dengan komunitas agama yang sama. Mereka akan merasa terganggu atau canggung dengan orang lain dengan agama yang berbeda. Bahkan jiika salah satu dari mereka memiliki kepribadian yang kurang baik, akan menyudutkan orang yang beragama diluar agamanya tersebut.
  2. Adanya Isu atau gosip yang beredar dalam masyarakat. Kebanyakan masyarakat menelan mentah-mentah gosip yang berdar dalam masyarakat, dan tidak sedikit yang menyinggung tentang agama. Contohnya seperti yang telah saya paparkan sebelumnya mengenai “orang liberal” yang menyatakan demikian tentang Indonesia. Jika masyarakat tidak meyeleksi dan mencari tahu kebenaran hal tersebut, mereka akan percaya dan beranggapan hal demikian terhadap Indonesia. Bukan tidak mungkin orang yang mendengar hal tersebut akan merasa Indonesia tidak acuh terhadap agama lain, sehingga berdampak pada keharmonisan anatar umat beragama.
  3. Adanya tindakan tercela dari beberapa orang yang berberda agama. Maksud dari kata tersebut dapat saya jelaskan dengan contoh. Contohnya saja Amerika dan Prancis, mereka kurang peduli atau mungkin tidak acuh terhadap agama islam karena beberapa orang Amerika dan Prancis beranggapan bahwa Islam adalah Teroris, karena beberapa orang Islam menyalahgunakan kepintarannya dengan menjadi teroris dan merusak sistem suatu negera. Bagi sebagian orang dapat merusak keharmonisan antar umat beragama.
Saya sudah menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakharmonisan dalam umat beragama. Selanjutnya saya akan menjelaskan bagaimana caranya menanggulanginya. Caranya yaitu :
  1. Tumbuhkan toleransi dalam diri, agar perbedaan yang ada dapat diterima dengan baik, terutama perbedaan agama.
  2. Jangan menghakimi agama orang lain karena beberapa dari mereka melakukan kesalahan yang merugikan orang lain. Karena tidak semua orang yang beragama tersebut seperti demikian. Orang yang melakukan perbuatan itu hanya manusia biasa yang tersesat, dan membutuhkan pertolongan kita.
  3. Jika ada gosip yang belum pasti kebenarannya jangan dipercaya begitu saja, karena tidak semua gosip itu benar adanya, jadi kita harus selektif dalam memilih berita.
Demikianlah artikel yang saya tulis, tentang ketidakharmonisan antar umat beragama. Ingatlah bahwa kita hidup tidak sendirian, kita membutuhkan banyak bantuan dari orang lain baik dengan orang yang memiliki agama yang sama dengan kita maupun tidak. Hargailah perbedaan dalam hidup kita, karena akan selalu ada perbedaan dimana pun, dan kita harus menghormati perbedaan tersebut.
Dan semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca. Bagi yang ingin mengcopy artikel ini, saya harap mencantumkan sumber yang Anda copy sebagai wujud pengahargaan hak cipta :)
Sumber : Devy Putri Puspitasari-1IA01


www.gunadarma.ac.id
www.studentsite.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar