Minggu, 11 November 2012

TAWURAN??? MASIH ZAMAN????


 


Pelajar merupakan cikal bakal suatu bangsa di masa depan. Dengan kata lain pelajar adalah tulang punggung dan penerus bangsa kita, Indonesia di masa yang akan datang. Saya selaku pelajar sangat prihatin dengan kenyataan yang ada saat ini. Kenyataan dimana para pelajar baik yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah, bahkan hingga Perguruan Tinggi menjadi "pelaku" dalam tawuran tersebut.

Sebagai penerus masa depan bangsa seharusnya kita belajar dengan sebaik-baiknya. Namun akhir-akhir ini sering sekali terjadi tawuran antar sesama pelajar. Kenapa bisa terjadi ha demuian? Apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi dan masih terjadi hingga saat ini? Bagaimana dampaknya bagi orang lain, dan diri mereka sendiri? Lalu, bagaimana cara penangan dalam hal ini?

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya tawuran tersebut, yaitu :
- Kebisaaan yang sudah terjadi sejak dulu dan menjadi turun menurun, sehingga para junior yang menjadi korban untuk melanjutkan tawuran antar pelajar atau sekolah itu. Jika tidak biasanya senior yang turun tangan atau memaksa juniornya untuk melakukannya.
- Pencucian otak yang dilakukan oleh senior. Pencucian otak ini dilakukan kepada murid baru, biasanya dilakukan pada saat Masa Orientasi Siswa (MOS) yang berlangsung selama 3 atau 6-7 hari. Saat inilah, para senior memberikan argument-argumen yang mengharuskan junior ini untuk terlibat dalam tawuran yang dilakukan secara terus menerus kepada juniornya. Jika tidak junior akan mendapatkan masalah selama bersekolah disana. Mulai dari pemalakan uang jajan, hingga pemukulan.
- Mempertahakan gengsi sekolah. Biasanya para pelajar melakukan tawuran karena ingin mempertahankan gengsi sekolahnya, yaitu dengan cara memenangkan tawuran dari rival sekolahnya. Karena jika sekola tersebut kalah, pelajar-pelajar itu merasa "ditelanjangi" oleh sang rival. Oleh karena itu, mereka harus menang dalam tawuran ini.
- Solidaritas. Dengan alasan solidaritas, apapun dapat dilakukan bagi para pelajar ini. Misalnya jika salah satu temannya diejek oleh pelajar sekolah lain, teman lainnya akan merasa terhina dan akhirnya temannya tersebut akan membalas hal itu lebih dari sekedar mengejek, bahkan sampai mengeroyoki pelajar sekolah lainnya. Jika pelajar sekolah lain tau, dan tidak terima akan kelakuan ini, mereka akan balas dendam. Dan seterusnya.
- Namun dibalik semua itu, ada hal yang sangat dasar, yaitu kurang kuatnya tiang agama. Karena dengan kuatnya tiang agama, segala ujian dan godaan dalam berbuat buruk dapat terhindarkan dan dapat kita tolak.
- Faktor keluarga dapat menjadi faktor yang melatarbelakangi mereka melakukan hal tersebut. Salah satu penyebabnya yaitu jika orang tua mereka kurang perhatian, dan tidak memperdulikannya sehingga mereka berfikir dengan tawuran, mereka mendapatkan simpati dari orang tua mereka. Walaupun dengan cara yang tidak baik.
- Faktor Lingkungan tentu saja dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh. Biasanya para pelajar yang melakukan tawuran salah bergaul atau salah "memilih teman". hal ini berkesinambungan dengan faktor keluarga, maksudnya, jika mereka kekurangan kasih sayang, biasanya mereka mencari teman yang senasib. Jika teman yang senasib itu memiliki jalan berfikir yang kurang baik, maka kemungkinan besar mereka akan melakukan hal-hal negatif, salah satunya yaitu tawuran antar pelajar ini.

Setiap tindakan pasti ada akibat yang ditimbulkan, begitupun dengan tawuran. Tawuran menyebabkan dampak negatif yaitu :
- Merusak moral anak bangsa yang seharusnya membangun Negara ini dengan belajar sungguh-sungguh, namun mereka menodainya dengan tawuran.
- Merusak nama baik sekolah, karena jika sekolah terkenal dengan tawurannya, kemungkinann besar akan sangat sedikit orang tua yang mau mengamanahkan atau menyekolahkan anakanya untuk menuntut ilmu di sekolah tersebut.
- Membuat para pelajar yang terlibat terluka bahkan dapat merejang nyawa mereka.
- Jika salah satu dari mereka menjadi korban, otomatis masa depan mereka dikorbankan, begitu juga dengan harapan orang tua kepada kita.
- Jika pihak sekolah memberikan sanksi tegas kepada mereka dengan mengeluarkan mereka dengan tidak hormat, hal itu akan berdampak pada masa depan mereka juga. karena akan sulit untuk meneruskan sekolah di tempat lain, apalagi dengan catatan hitam seperti itu. dan itu juga akan berdampak pada masa depan mereka.
- Dan jika kita telusuri lebih dalam, tekadang para pelajar itu tidak tahu biduk permasalahan yang terjadi sehingga mereka kerap kali tawuran. Faktanya mereka hanya ikut-ikutan tanpa tahu permasalahannya.

Beberapa waktu lalu, tawuran anatar pelajar telah memakan korban jiwa. Apakah hal ini akan terus berlanjut hingga anak dan cucu kita yang menjadi korbannya? Tentu kita tak akan mau bukan? Oleh karena itu kita harus menanggulaginya sejak dini dengan cara :
- Memberikan bekal ilmu agama sebagai bekal untuk memasuki dunia luar yang lebih keras dari waktu ke waktu. Karena dengan iman, kita dapat menghadapi semua ujian, cobaan dan godaan dengan baik, sehingga tidak terjerumus dalam hal negatif.
- Adanya pengawasan yang ketat dari pihak keluarga dan sekolah. dalam hal ini harus adanya kerjasama antara pihak sekolah dan keluarga sehingga si anak dapat dipantau kegiatan sehari-harinya. Dengan cara ini dapat mengurangi terjadinya tewuran pelajar.
- Jika tawuran sudah terjadi beberapa waktu yang cukup lama, sebaiknya segera diselesaikan yang dimulai melalui kedua belah pihak sekolah, selanjutnya anak murid tersebut diberikan penyuluhan tentang tawuran dan diadakan perdamaian antara kedua belah pihak secepatnya. jika memungkinkan pihak sekolah mencari tahu dalang dari tawuran tersebut dan segera selesaikan dengan cara yang terbaik.
- Karena tawuran tidak dilakukan oleh para pelajar sekolah saja, melaikan adanya campur tangan dari alumni. Oleh karena itu, sebaiknya sekolah melarang alumni yang tidak memiliki kepentingan berada di sekitar sekolah. Hal ini akan meminimalisir pencucian otak dari para alumni kepada siswa sekolah untuk melakukan tawuran lagi, biasanya yang menjadi korban adalah siswa baru.

Berdasarkan wawancara pelajar yang telah melakukan tawuran, mengaku bahwa sebenarnya guru-guru telah mengetahui tawuran itu, namun beliau hanya membiarkan hal tersebut. Oleh karena itu, perlu diberlakukannya sanksi yang tegas terhadap guru yang membiarkan begitu saja pelajar yang membawa senjata tajam dan tawuran.

Itulah beberapa sebab, akibat, dan cara penanggulangan tawuran antar pelajar. Semoga dapat bermanfaat dan hal ini tidak terulang kembali. Karena telah kita ketahui bahwa tawuran memiliki banyak dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain.

Sumber : Devy Putri Puspitasari - 1IA01

www.gunadarma.ac.id
www.studentsite.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar